Abah Edong ialah seorang pemilik tambang watu akik yang ada di Desa Caringin, Garut, Jawa Barat . Beliau diklaim sebagai penemu dari jenis watu akik Edong yang kini kita sebut watu Pancawarna .
Awal dongeng Abah Edong pernah bermimpi bertemu dengan almarhum ayahnya yang sebetulnya sudah usang meninggal . Didalam mimpi tersebut , ayahnya memerintahkan Abah Edong untuk menciptakan sebuah tambang watu sendiri di lahannya . Pada ketika itu , warga lainnya juga sudah mulai mencari watu akik sebagai mata pencarian di lokasi yang berbeda . Namun di dalam mimpi tersebut , Ayah dari Abah Edong tidak menjelaskan secara rinci lokasi dari penambangan watu yang dimaksud.
Karena ingin tau dan menyerupai percaya tidak percaya dengan mimpi yang di alaminya , Abah Edong pun berdoa kepada Sang Pencipta dengan melaksanakan sholat tahajud . Pada ketika itu Abah Edong hanya mencari watu yang mempunyai warna hijau, menyerupai yang umum dilakukan penggali lain, sebab ketika itu harganya tidak mengecewakan tinggi . Ia pun memulai penggalian dan berharap biar menemukan watu berwarna hijau menyerupai yang dicari warga lainnya . Setelah beberapa meter menggali , Abah Edong hanya menemukan watu yang berwarna-warni .
Foto Abah Edong | Sumber : Tempo.co |
Tapi pada ketika itu , Abah Edong tidak lantas patah semangat . Ia terus menggali dan mendapat watu yang mempunyai warna banyak itu . Seluruh hasil galian yang didapatkan oleh Abah Edong disimpannya dengan impian adanya orang yang membeli watu miliknya . Pada ketika itu , watu pancawarna atau warna-warni bukanlah watu akik yang mempunyai harga .
Singkat dongeng , Batu Akik hasil galian Abah Edong ditawar oleh seorang lurah . Pada ketika itu beratnya hampir 1 kuintal lebih . Lurah tersebut memperlihatkan dengan harga 4 juta rupiah . Karena pada ketika itu Abah Edong juga memerlukan uang untuk kehidupannya , maka ia lepas watu tersebut dengan harga yang sudah ditawarkan .
Dari sinilah watu akik milik Abah Edong menyebar . Kabar dari Batu Akik Abah Edong menyebar hingga ke tempat Jakarta . Tidak sedikit juga warga yang berdatangan kerumah Abah Edong untuk membeli watu akik galiannya . Pada ketika itu ada seorang warga yang berasal dari tempat Jakarta , memperlihatkan biar watu akik ini diberi nama Batu Akik Edong .
Abah Edong mulai menggali watu akik semenjak tahun 90-an . Pada ketika itu memang sedang booming watu akik . Namun harga dari Batu Akik Pancawarna pada ketika itu tidaklah mempunyai harga . Kini , lahan galian watu akik milik Abah Edong dikerjakan oleh anak dan cucunya .
Itulah yang sanggup kami sampaikan terkait dengan Sejarah Asal Usul Batu Akik Pancawarna Edong, kau sanggup mengisi komentar dibawah sebagai kritik, saran, maupun jawaban kau terhadap goresan pena ini, kau juga sanggup membaca goresan pena kami sebelumnya mengenai Batu Akik Bertuah Isi Khodam dan Khasiatnya. Mudah-mudahan sanggup bermanfaat bagi kau semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar